Selasa, 01 Januari 2008

terminal terboyo

Saat ini kondisi terminal bis Terboyo sedang merana. Bagaimana tidak, jika kita melihat kondisi fisik bangunan ataupun fasilitas pendukung terminal yang rusak dan tidak nyaman tentunya akan menyurutkan keinginan masyarakat pengguna untuk memanfaatkannya, apalagi ditambah dengan aksesibilitas menuju dan meninggalkan terminal yang padat dan banjir dimusim penghujan serta permasalahan rob yang cenderung meninggi, tentunya akan menurunkan kredibilitas terminal bis tersebut dalam skala kota .
Menyoal keberadaan dan kondisi terminal bis Terboyo saat ini memang merupakan bahan kajian yang menarik, bukan saja banyak aspek yang mendorong timbulnya permasalahan saat ini, juga dalam mencari solusi yang tepat terhadap permasalahan yang ada bukan merupakan pekerjaan yang gampang.
Upaya pemerintah kota Semarang telah dilakukan diantaranya dengan membuat jalur alternatif, renovasi beberapa bagian bangunan dan peninggian emplasemen dicoba untuk mengatasi permasalahan yang ada. Benerapa upaya dari kalangan cendikiawan yang berupa hasil kajian, penelitian dan rancangan yang berkaitan langsung dan tak langsung terhadap terminal terboyo juga telah dihasilkan atau bahkan muncul ide untuk menghadirkan 3 buah terminal besar di kota Semarang untuk langkah kedepan. Terminal Banyumanik di wilayah selatan, Terboyo di wilayah Timur dan Mangkang di wilayah Barat. Konsep rancangan Terminal terpadu Mangkang dengan klas yang sama dengan terminal bis Terboyo telah dilakukan pemerintah kota Semarang tahun lalu, namun sayang realisasinya tidak semulus yang diharapkan, sehingga yang terbangun saat ini baru emplasemennya saja.
Pada kenyataannya upaya-upaya tersebut belum membuahkan hasil . Pola pengatasan masalah yang bersifat parsial tentu saja tidak mampu memberikan solusi yang tepat. Hari ini kondisi terminal Terboyo bagai ‘hidup segan mati tak mau’. Pertanyaannya yang berkembang saat ini ‘ mau diapakan terminal bis Terboyo kedepan ?
Memang menjawab pertanyaan tersebut bukanlah pekerjaan gampang tetapi itu perlu jawaban dari pemerintah kota Semarang. Hal itu akan memberikan kepastian regulasi bagi sebagian masyarakat yang menggantungkan kehidupannya dari keberadaan terminal tersebut. Dan hal ini sebaiknya untuk tidak ditunda lagi.
Menurut kami ada dua langkah yang harus diambil pemerintah kota Semarang saat ini :
Langkah pertama, lakukan kajian yang pada dasarnya mereview lokasi dan keberadaan terminal Terboyo. Kajian yang dilakukan hdaknya harus terpadu, tidak dapat dilakukan dari satu aspek tertentu saja. Terpadu yang dimaksudkan disini dengan melibatkan 4 system, yaitu : fisiosystem, sociosystem, econosystem dan productsystem. Keempatnya harus saling interaksi, interdependensi dan interelasi. Ficiosystem berkaitan dengan kondisi fisik lokasi dan lingkungan terminal Terboyo, sociosystem berkaitan dengan hubungan dengan lingkungan dan masyarakat pengguna dan sekitarnya. Econosystem berkaitan dengan seberapa besar biaya dan peningkatan economi masyarakat pengguna dan pemerintah kota Semarang dan productsystem berkaitan dengan aspek regulasi untuk memberikan kepastian berusaha dan bekerja di lingkungan terminal tersebut. Goals dari kajian tersebut adalah layak dan tak layak terminal Terboyo ini dikembangkan.
Apabila hasil kajian ternyata ‘tidak layak’, maka lupakan lokasi terminal Terboyo, pindahkan lokasi terminal bis tersebut ke tempat lain atau rencana untuk mengembangkan terminal bis Mangkang yang pernah digagas untuk ditindak lanjuti.
Apabila hasil kajian ternyata ’layak’, maka pemerintah kota Semarang harus tidak ragu dalam mengembangkan terminal Terboyo.

Langkah kedua, rencanakan pengembangan terminal Terboyo sesegera mungkin. Pemerintah kota Semarang sebaiknya jangan setengah-setengah. Artinya perencanaan yang tanggung tentunya akan menimbulkan permasalahan baru dikemudian hari. Permasalahan banjir terutama dimusim penghujan dan kondisi rob yang semakin meninggi tentunya menjadi kajian. Perencanaan pembangunan dan pengembangan terminal bis Terboyo dengan melakukan perbaikan bangunan ataupun lingkungan pada site yang sama mungkin sesuatu yang sia-sia. Biaya yang diluncurkan tentunya tidak sedikit tetapi dalam beberapa tahun mendatang permasalahan saat ini akan berulang kembali karena bangunan dan kawasan sekitar tidak melakukan/dilakukan hal yang sama.
Pemerintah kota Semarang harus berani berpikir jauh kedepan, mengadakan terobosan-terobosan dan ‘mimpi-mimpi gila’. Sebagai idea awal mengapa terminal Terboyo tidak dibangun diatas banjir dan rob, artinya mengawang seperti bangunan panggung di Kalimantan dan bangunan tradisional di daerah dekat pantai.Aksesibilitas dapat direncanakan dengan menghubungkan ring road Utara yang dihubungkan dengan jalan propinsi di daerah Genuk dengan menggunakan jalan layang. Kendaraan berat tidak melalui jalan raya Kaligawe sehingga mengurangi kepadatannya. Biaya pembangunannya memang tidak sedikit, untuk mengurangi membengkaknya biaya pembangunan luasan terminal nantinya tidak harus sebesar saat ini ( mengingat kota Semarang akan mengembangkan 3 buah terminal, Terboyo, Banyumanik dan Mangkang) dan bangunan itu dipadukan dengan bangunan-bangunan komersial dan hunian untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan fasilitas tersebut untuk menggantikan bangunan dan hunian di sekitar yang rentan terhadap banjir ataupun rob. Konsep pembangunannya dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan prioritas kebutuhan dan permintaan masyarakat pengguna. Perhitungan secara ekonomi perlu dilakukan, tetapi kepedulian pemerintah kota Semarang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakatnya dalam menyediakan fasilitas-fasilitas kota amatlah tinggi nilainya.

7 komentar:

sukawi (owner bandeng rizta) mengatakan...

siiip.... lanjutkan perjuanganmu
tak dukung ben ada temennya dolanan blog.

R. Lilik Siswanto mengatakan...

Salam kenal,
emm... impian memang mesti diwujudkan, ya kan Pak?

Salam,

sukawi (owner bandeng rizta) mengatakan...

absen om....

niez-nya adit mengatakan...

sukses pak...
saya tetap mendukung. uhuiiy...

Andie Wicaksono mengatakan...

Numpang lewat blognya pak Uuk, ternyata ada blognya pak Agung juga.
Assalamu'alaikum Pak Agung...
Ayo Pak Agung, tambah semangat nge blognya, internet masih butuh banyak pengetahuan, sosialisasi dan informasi tentang dunia arsitektur. Nuwun....

dari mantan murid s1,s2, tetangga di banyumanik jl cemara 6 no 1, hehehe....

andie wicaksono

omahkampong mengatakan...

wah.. nama blognya kok mirip punya gue ni. nama blog gue omahkampong. coba tengoklah di //omahkampong-omahkampong.blogspot.com. tky

omahkampong mengatakan...

lho..lah pripun to om, pemerintah kita itu, kalau soal proyek (opo wae) kuwi ndak pernah serius. setengah-setengah kayaknya ndak juga. yang serius itu soal duike. lah iki baru serius.
apa ndak percaya...? om kan juga sering dpt proyek pns. coba produknya ada nggak yang nggegirisi ... dan pernah dapat award? hi...hi...hi si oma ini ana ana wae.
tapi ndak pa pa om... lanjutkan dengan mimpi-mimpi yang lain, biar kita ini "hidup". gitu lo.